Golongan Yang Selamat Jumlahnya Sedikit dan Banyak Dimusuhi
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim
Golongan Yang Selamat Jumlahnya Sedikit dan Banyak Dimusuhi adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Minhaj Al-Firqah an-Najiyah wa ath-Tha’ifah Al-Manshurah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Sabtu, 4 Muharram 1445 H / 22 Juli 2023 M.
Golongan Yang Selamat Jumlahnya Sedikit dan Banyak Dimusuhi
1. Jumlah mereka sedikit
Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an memuji mereka dengan berfirman:
…وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Dan sangat sedikit di antara hamba-hambaKu yang benar-benar bersyukur.” (QS. Saba’[34]: 13)
Jumlah orang yang berpegang teguh dengan kebenaran sedikit. Bahkan kita tahu, sebagian para ulama menjelaskan bahwa mereka ini sampai pun di kalangan penuntut ilmu jumlahnya sedikit. Karena ketika orang menuntut ilmu dalam jumlah yang banyak, tidak semua di antara mereka itu menghadiri ilmu untuk mengambil faedah dalam hal meningkatkan iman, untuk bisa memahami tauhid lebih dalam, untuk bisa mengamalkan petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala RasulNya. Bisa jadi ada yang hadir sekedar mengikuti orang yang sudah banyak hadir. Ini akan terbukti nanti dalam praktek dan pengamalannya, dimana ternyata tidak semua mengamalkan sesuai dengan apa yang mereka sudah pelajari.
Imam Al-Bukhari Rahimahullahu Ta’ala pernah mengatakan di depan murid-muridnya:
أفضل المسلمين رجل أحيا سنة من سنن الرسول صلى الله عليه وسلم قد أميتت، فاصبروا يا أصحاب السنن رحمكم الله فإنكم أقل الناس
“Orang muslim yang paling utama adalah yang menghidupkan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang telah ditinggalkan manusia. Maka bersabarlah wahai Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sesungguhnya jumlah kalian paling sedikit.”
Imam Bukhari mengucapkan pernyataan ini di depan murid-muridnya yang sekian banyak. Beliau menyatakan “Bersabarlah wahai Ahlus Sunnah jumlah kalian paling sedikit.” Pasti Imam Bukhari di sini dimaksudkan sesuatu. Jumlah yang banyak di hadapannya, ribuan yang hadir, kenapa beliau mengatakan jumlah kalian paling sedikit?
Ternyata Imam Bukhari di sini memaksudkan bahwa jumlah yang banyak ini tidak semua nanti benar-benar akan keluar sebagai Ahlus Sunnah. Yaitu Ahlus Sunnah yang bisa belajar sunnah, mengamalkannya, bersabar berpegang teguh dengannya ketika banyak orang yang memusuhi. Karena banyak orang-orang yang kemudian berguguran kecuali orang-orang yang senantiasa mendapatkan taufik dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk selalu berpegang teguh dengan agamanya.
Makanya ini yang menjadikan kita selalu berdoa kepada Allah agar kita dimudahkan istiqamah di atas Islam dan sunnah dalam semua keadaan sampai di akhir hayat.
Maka benar kalau dikatakan oleh beliau di sini bahwa jumlah mereka selalu sedikit. Dan ingat ini bukan berarti kita menutup pintu untuk orang-orang yang ingin berhijrah kepada sunnah.
Alhamdulillah ketika ada jumlah yang banyak yang ingin belajar sunnah, kita jelas membuka diri dan membimbing mereka untuk membaca kitab-kitab para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tapi kenyataan yang terjadi di akhir zaman adalah jumlah mereka sangat sedikit. Sampai-sampai Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala pernah mengatakan:
فتفرد العبد فى طريق طلبه دليل على صدق طلبه
“Ketika seorang hamba sendiri (tidak banyak orang yang bersama dia) di dalam perjalanan mencapai tujuannya, ini adalah dalil yang menunjukkan apa yang ingin dicapainya tersebut adalah benar.”
Yakni saking sedikitnya orang-orang yang mau berpegang teguh dengan kebenaran di akhir zaman.
2. Dimusuhi oleh banyak manusia
Musuh tidak dicari, tapi ini memberitakan kenyataan bahwa para Nabi dan Rasul senantiasa dimusuhi. Bahkan setan dari kalangan jin dan manusia selalu bersatu untuk memusuhi dakwah para Nabi dan Rasul ‘Alaihimush Shalatu was Salam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا…
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari kalangan) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah yang menipu…” (QS. Al-An’am[6]: 112)
Memang tidak akan mungkin ketika orang berdakwah dengan benar, mengikuti sunnah, menyampaikan tauhid, mengajak manusia kembali kepada fitrah, menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana yang Allah tetapkan bagi diriNya di dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan yang ditetapkan di dalam hadits-hadits yang shahih, kemudian dia menginginkan semua orang menerima dakwahnya. Padahal jelas ini adalah pembahasan aqidah yang paling sesuai dengan dalil dan sesuai dengan akal sehat manusia. Sementara orang-orang yang menolak sifat-sifat Allah, menyelewengkan maknanya, ini jelas tidak ada satupun ulama Salaf yang mendukung pemahaman tersebut, bertentangan dengan dalil sekian banyak dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bersamaan dengan itu mereka-mereka yang mengikuti pemahaman menyimpang itu lebih banyak yang membelanya dari orang-orang yang dianggap sebagai tokoh agama.
Ini menjadikan orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah harus memang benar-benar bersabar. Inilah yang kita kenal di dalam hadits yang shahih disebut sebagai orang yang menggenggam bara api di akhir zaman. Benar-benar banyak yang memusuhi, bahkan menuduh dengan tuduhan-tuduhan dusta dan memberikan gelar-gelar yang buruk kepada mereka.
Imam Ash-Shabuni menyebutkan di antara ciri-ciri ahlul bid’ah adalahالوقيعة في أهل الأثر (selalu memberikan gelar-gelar yang buruk kepada orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).
Maka ini sudah merupakan ketentuan yang pasti terjadi bagi setiap orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah. Kalau para Nabi dan Rasul yang paling baik dakwahnya, yang paling sempurna sikap hikmahnya, yang paling dekat doa mereka dengan pengabulan Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka saja menghadapi permusuhan yang seperti ini, bahkan lebih keras lagi. Apalagi orang-orang yang mengikuti mereka yang tentu bagaimanapun baiknya mereka tidak akan sama seperti para nabi dan Rasul.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53056-golongan-yang-selamat-jumlahnya-sedikit-dan-banyak-dimusuhi/